Di sebuah kampus ternama,ada seorang gadis yang biasa saja. Namun orang yang ada di sekitarnya selalu menganggapnya sangat penting. Karena dia itu sangat baik. Ia dikenal dekat dengan seorang pemuda bernama Kevin.
Kevin dan juga Canisa memang benar-benar sangat dekat. Mereka sudah berteman sejak kecil. Mereka adalah teman yang tidak bisa dipisahkan. Begitu juga menurut orang tua mereka yang selalu menganggap mereka itu seperti saudara kembar saja. Karena mereka itu sangat sulit untuk dipisahkan. Meski mereka tidak pernah bersekolah di sekolah yang sama. Tapi tetap saja mereka itu sangat akbrab.
Suatu hari gadis yang bernama Canisa itu,pergi ke sebuah toko untuk membeli bunga. Dia membelinya untuk kado ulang tahun adiknya,Sania. Di toko bunga itu dia bertemu dengan seorang laki-laki yang berpenampilan sangat rapi. Mereka ditemukan secara tidak sengaja. Laki-laki itu menabrak Canisa,hingga Canisa jatuh karangan bunga untuk adiknya rusak. Meskipun Canisa tidak marah,tapi karangan bunga untuk hadiah untuk ultah adiknya yang ke-7 itu sudah rusak. Padahal Canisa sudah memesan karangan bunga yang seperti ini sejak seminggu yang lalu.
Tahu begitu lelaki itu tidak mau meminta maaf malah menyalahkan Canisa. Jelas saja Canisa jadi sedikit frustasi. Namun dia tetap tidak mau bertengkar,lalu dengan terpaksa dia meminta maaf. Canisa pun langsung pergi dari hadapan pria itu.
“Dari penampilannya rapi,ternyata hatinya tidak sebagus penampilannya. Memang benar kata orang. Jangan menilai orang dari luarnya. Huft.” Celoteh Canisa.
Karena karangan bunga yang dia beli itu rusak akhirnya,dia memutuskan untuk membeli sebuah boneka untuk adiknya. Ia pun datang ke toko boneka. Tapi tanpa disangka disana ada Kevin. Akhirnya Canisa menghampiri Kevin yang saat itu sedang sibuk memilih boneka.
“Hai,Vin !” Ucap Canisa
“Oh Canisa,Hai. Biar aku tebak,lagi nyari boneka buat Sania ya ? iya kan ?”
“Kok kamu tahu aja sih Vin. Iia aku emang lagi cari boneka yang bagus buat Sania. Kamu mau bantu aku mencarinya ?”
“Oh ya jelas. Tapi katanya kamu bakal kasih karangan bunga yang sangat bagus ke Sania. Kenapa malah ke toko boneka ?”
“Ceritanya panjang udah deh. Sekarang kamu bantuin aku aja deh. Nyari boneka yang bagus buat Sania. Ayo!”
Akhirnya mereka pun berjalan berkeliling toko untuk mencari boneka yang cocok dengan Sania. Tanpa sadar Canisa berdiri di dekat orang yang menabraknya tadi. Kali ini mereka pun berhubungan tanpa sengaja. Mata mereka sama-sama tertuju pada sepasang boneka yang terllihat sangat lucu. Ada yang biru dan juga yang berwarna merah. Canisa tertarik pada boneka biru yang digambarkan sedang duduk dengan tangan menyentuh kepala. Sedangkan laki-laki itu melihat ke arah boneka yang berwarna dengan posisi yang sama dengan boneka yang biru. Tangan mereka sama-sama ingin mengambil boneka itu. Merekapun menyentuh boneka itu secara bersamaan.
Mereka saling kaget. Mereka berfikir kalau mereka ini pernah bertemu satu sama lain. Dan Canisa tidak dapat melupakan wajah orang yang sudah merusak karangan bunga untuk Sania.
“Can,ada apa? Kok bengong sih?” Tanya Kevin
“Gak ada apa-apa kok Vin. Ayo mending kita cari toko boneka yang lain . aku gak ada pilihan yang bagus di sini.” Ujar Canisa
Mereka pun pergi meninggalkan laki-laki itu. Sesaat mereka pergi ternyaat laki-laki itu berteriak,”Hai,kau gadis yang tadi kutabrak!”
Canisa kaget dia menengok ke arah laki-laki itu. Dia berkata,”Ada apa? Apa kamu mau nuntut aku?” Laki-laki itu Cuma menatap Canisa dengan matanya yang sangat tajam. Tanpa ragu dia berjalan ke arah Canisa.
“Hey,mau apa kamu sama Canisa?” Ucap Kevin
“Aku gak mau ngapa-ngapain dia. Dan aku gak ada urusan sama kamu.”
“Udahlah Vin,dia ini temen aku. Jadi jangan marahin dia lagi.” Ucap Canisa buat Kevin. “Kenapa kamu kesini?” tanya Canisa kepada laki-laki itu.
Laki-laki itu tiba-tiba melempar boneka yang ingin aku beli. Boneka yang bernama biru itu dilemparnya ke arah Canisa. Lalu laki-laki itu menagatakan,”Itu adalah pernyataan maafku kepadamu. Jangan banyak bicara dan berkomentar.”
Laki-laki itu langsung pergi keluar toko dengan membawa boneka yang berwarna merah. “Apa maksud semua ini?” tanya Canisa yang kebingungan dengan sikap laki-laki itu. Lalu laki-laki itu hanya mnjawab,”Terima sajalah.” Lalu dia melambaikan tangannya.
Awalnya Canisa fikir laki-laki itu adalah orang yang jahat,ternyata dia orang yang sangat baik, dan juga bertanggung jawab. Tapi,siapa namanya,”Hey!” Ketika Canisa ingin bertanya siapa nama laki-laki itu,ternyata laki-laki itu sudah hilang dari hadapannya. Dalam hati Canisa hanya dapat berkata,”Terima kasih.”
Setelah Canisa dan Kevin menemukan boneka yang cocok buat Sania,mereka langsung pulang. Kevin mengantar pulang Canisa menggunakan sepeda motornya.
Ketika dalam perjalan Kevin bertanya,”Apa kau ada hubungan dengan laki-laki yang ada di toko tadi?”
Canisa sangat kaget ketika mendengar pertanyaan itu,lalu ia hanya menjawab,”Tidak,sama sekali aku tidak mengenalnya. Bahkan nama saja aku tidak tahu.”
“Oh,baguslah!” Ucap Kevin
“Apa? Apa maksudmu?”
“Tidak apa-apa. Sudah tidak usah difikirkan.”
Canisa bingun dengan sikap Kevin saat itu. Tapi dia merasa sangat terlindungi bila ada di dekat Kevin. Canisa tidak tahu kalau dia mencintai Kevin dan Kevin juga menyanyanginya. Mereka hanya tersenyum tersipu ketika merasa sangat berharga bila bersama satu sama lain.
“Vin,aku rasa kamu agak sedikit aneh akhir-akhir ini.” Tanya Canisa
“Aneh kenapa?”
“Aku juga gak tahu. Tapi rasanya agak aneh. Dan rasanya aku gak mau kehilangan kamu?”
“Apa? Kehilanganku? Maksudmu gimana?”
“Hah! Apa yang ku bicarakan tadi! Maaf tidak ada apa-apa kok. Hehehe.”
Canisa terdipu malu ketika menyadari apa yang baru saja ia bicarakan. Tapi Canisa juga merasa takut akan kehilangan Kevin.



















0 respon:
Silakan Bekomentar.!!!
Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
Posting Komentar